Bendera Merah Putih Pertama Kali Dibuat di Madiun Tahun 1292
Bendera merah putih pertama kali dibuat dan dikibarkan, di desa Ngurawan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada tahun 1292 Masehi.
Bendera Merah Putih pertama kali dibuat oleh Raja Jayakatwang, cucu dari Raja Kertanegara, Raja Kediri yang digulingkan oleh Ken Arok.
Pada tahun 1292 M, Jayakatwang menyerang Singosari dan menggulingkan Raja Kertanegara serta mendirikan lagi Kerajaan Kediri. Dalam serangan ini, Jayakatwang menggunakan bendera merah putih sebagai panji-panji seperti tertulis dalam prasasti Kudadu dan serat Pararaton.
Sejak saat itu, Merah Putih menjadi bendera kebesaran kerajaan Kediri.
Jayakatwang mengampuni musuhnya si Raden Wijaya, putra raja Kertanegara, dan memberinya tanah perdikan di Hutan Tarik, Sidoarjo.
Celakanya. Setahun kemudian pada tahun 1293 M. Datanglah 30.000 pasukan mongol yang ingin menghukum Kertanegara karena telah membunuh utusan mongol dan memotong telinganya. Mereka mendarat di Hutan Tarik disambut oleh Raden Wijaya.
Melalui tipu muslihat Raden Wijaya, Jayakatwang menerima utusan Mongol di Istana Kediri dengan damai sebagai tamu negara. Saat tiba di dalam istana, mereka tiba-tiba menahan Jayakatwang dan keluarganya lalu membawanya ke China.
Jayakatwang lalu dipenggal dan jasadnya dibuang ke laut dalam perjalanan ke China.
Raden Wijaya juga menyatakan tunduk patuh pada Mongol China. Dalam catatan Tom Pires, pengembara Portugis, Majapahit adalah kerajaan di Nusantara yang paling rajin setor upeti ke China, setahun mengirim upeti dua kali.
Raden Wijaya juga menipu rakyat Kediri, mengatakan bahwa Jayakatwang dibawa ke China sebagai tamu negara tapi meninggal di perjalanan terkena badai. Untuk meraih simpati rakyat, Raden Wijaya tetap memakai bendera merah putih.
Sama seperti Kediri, nasib sial Jayakatwang, yang diyakini sampai sekarang masih bersemayam di Desa Ngurawan, mitosnya pejabat negara yang datang ke sini bisa ikut bernasib sial.
Posting Komentar untuk "Bendera Merah Putih Pertama Kali Dibuat di Madiun Tahun 1292"
Posting Komentar