Siapakah yang menyerang Portugis di Malaka, Orang Jawa atau Orang Aceh?
Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511 M. Dua tahun kemudian, pada 1513 M, Raden Fatah raja Demak di Jawa, mengirim 100 Kapal Perang yang dipimpin oleh menantunya sendiri yang bernama Raden Abdul Qadir Muhammad Yunus untuk menyerang Portugis di Malaka. Dari 100 Kapal yang berangkat, hanya 8 kapal yang kembali ke Demak.
Serangan itu tetap dihitung berhasil oleh Raden Fatah dan memberikan gelar Al-Fatih ke Yunus dan sejak itu dia dipanggil Fatih Yunus lalu yang dalam bahasa jawa dipanggil Pati Unus.
Setelah menjadi Raja Demak menggantikan mertuanya, Pati Unus kembali menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1521. Dalam serangan yang kedua ini gagal total, Pati Unus meninggal dunia.
Aceh yang saat itu ikut membantu Demak, diserang Portugis sebagai serangan balasan pada tahun 1523. Tapi sukses dipukul mundur oleh Kesultanan Aceh.
Sedangkan Aceh menyerang Portugis di Malaka itu berkali-kali,1564 1570 1613 1623 dan serbuan terbesar pada tahun 1636 .
Pada serbuan 1636 M, Demak sudah bubar digantikan oleh Kerajaan Mataram Islam dan yang memimpin pada saat itu adalah Sultan Agung. Sejak era Mataram Islam inilah, orang Jawa bukan pelaut lagi. Bahkan di era Raja Amangkurat I, penggantinya Sultan Agung, Jawa tidak lagi punya kapal perang.
Nah dalam serangan Aceh pada tahun 1636 inilah, Sultan Iskandar mengerahkan kapal perang yang dijuluki Teror Alam Semesta. Kapal perang terbesar di masa itu yang panjangnya 100 meter dengan 100 meriam. Serangan Aceh memang gagal tapi sukses menghancurkan pertahanan portugis di Malaka.
Lima tahun kemudian, pada 1641M, Aceh beraliansi dengan VOC Belanda dan Kesultanan Johor menyerang Portugis lagi, kali ini barulah sukses mengalahkan Portugis dan mengusir dari Malaka.
Jadi Aceh berhasil mengalahkan Portugis, itu tidak ada bantuan dari Turki. Karena di masa itu, Armada Laut Turki tidak bisa keluar dari Laut Mediterania, karena harus melewati Selat Gibraltar yang dikuasai Spanyol dan Portugis yang keduanya adalah musuh Turki.
Serangan itu tetap dihitung berhasil oleh Raden Fatah dan memberikan gelar Al-Fatih ke Yunus dan sejak itu dia dipanggil Fatih Yunus lalu yang dalam bahasa jawa dipanggil Pati Unus.
Setelah menjadi Raja Demak menggantikan mertuanya, Pati Unus kembali menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1521. Dalam serangan yang kedua ini gagal total, Pati Unus meninggal dunia.
Aceh yang saat itu ikut membantu Demak, diserang Portugis sebagai serangan balasan pada tahun 1523. Tapi sukses dipukul mundur oleh Kesultanan Aceh.
Sedangkan Aceh menyerang Portugis di Malaka itu berkali-kali,1564 1570 1613 1623 dan serbuan terbesar pada tahun 1636 .
Pada serbuan 1636 M, Demak sudah bubar digantikan oleh Kerajaan Mataram Islam dan yang memimpin pada saat itu adalah Sultan Agung. Sejak era Mataram Islam inilah, orang Jawa bukan pelaut lagi. Bahkan di era Raja Amangkurat I, penggantinya Sultan Agung, Jawa tidak lagi punya kapal perang.
Nah dalam serangan Aceh pada tahun 1636 inilah, Sultan Iskandar mengerahkan kapal perang yang dijuluki Teror Alam Semesta. Kapal perang terbesar di masa itu yang panjangnya 100 meter dengan 100 meriam. Serangan Aceh memang gagal tapi sukses menghancurkan pertahanan portugis di Malaka.
Lima tahun kemudian, pada 1641M, Aceh beraliansi dengan VOC Belanda dan Kesultanan Johor menyerang Portugis lagi, kali ini barulah sukses mengalahkan Portugis dan mengusir dari Malaka.
Jadi Aceh berhasil mengalahkan Portugis, itu tidak ada bantuan dari Turki. Karena di masa itu, Armada Laut Turki tidak bisa keluar dari Laut Mediterania, karena harus melewati Selat Gibraltar yang dikuasai Spanyol dan Portugis yang keduanya adalah musuh Turki.
Posting Komentar untuk "Siapakah yang menyerang Portugis di Malaka, Orang Jawa atau Orang Aceh?"
Posting Komentar